Sudah lama saya gak update blog. Dan hari ini tiba-tiba, setelah beristirahat sejenak selama 4 hari dari laptop, tangan saya gatal ingin menulis. (*trus saya garuk pake keyboard dan mouse, hehehehe).

Terus terang, sejak kuliah S3, saya sudah lupa bagaimana caranya ketawa. Bagaimana bisa ketawa, sedangkan saya harus menjalani permulaan penelitian panjang, yang serius. Saya ini calon doktor, harus menghasilkan suatu karya yang bermanfaat dan itu tidak dijalani dengan mudah. Dengan sikap saya yang grusa grusu, bras bres, cengengesan, jauh sekali dengan keseharian yang saya jalani akhir-akhir ini. Sehingga, tanpa terasa, kadang saya merasa stress, dan akhirnya tepar (masuk rumah sakit).

Kata pepatah (*kata saya ding) “tak perlu menunggu kaya untuk sedekah, tak perlu menunggu pintar untuk berbagi ilmu, maka tak perlu menunggu menjadi doktor untuk berbagi pengalaman menjadi Ph.D student”
Oleh karena itu, saya mau cerita tentang kuliah S3 itu ngapain aja, biar yang belum menjalani punya sedikit gambaran tentang perkuliahan S3.

1. Kuliah teori
Pada umumnya kuliah S3 di Indonesia (*dimanapun dan apapun prodinya) akan menempuh perkuliahan teori selama 1 tahun (*atau bahkan 2 tahun). Mata kuliah yang diberikan, sesuai dengan draft desertasi yang kita ajukan pada saat masuk. Perkuliahan S3 ada yang dilaksanakan klasikal di ruang kelas, ada pula one on one dengan dosen di ruang khusus. Isinya diskusi tentang hal-hal yang mendukung desertasi kita. Nah, semester kemarin saya mengambil mata kuliah kapita selekta software quality assurance dan metode penelitian.

2. Membaca
Sama seperti anak SD, kuliah S3 di tahun pertama isinya membaca dan menulis. Anda beruntung jika topik desertasinya sesuatu yang sudah anda tekuni selama bertahun-tahun sebelumnya. Jika tidak, maka Anda akan memulai dari step yang paling awal. Mencari riset area, kemudian mencari kedalaman materinya.
Pencarian artikel ilmiah pendukung seperti jurnal, prosiding, lecturer note dan text book akan mulai dilakukan. Oleh karena itu, Anda harus akrab dengan tools pendukung daftar pustakaseperti Mendeley, Zootero, juga situs-situs database ilmiah seperti IEEExplore, ScienceDirect, dan Scopus.
Setelah mencari, menyaring dan memilah artikel yang dianggap relevan, selanjutnya adalah membacanya. Membaca, dan membaca. Semua berbahasa asing, dan Anda harus tahu isinya apa, mencari kelemahannya, memetakannya. Kira-kira ada 100 artikel yang dibaca selama satu semester (*kurang lebihnya, gak tentu tergantung masing-masing mahasiswa)

3. Menulis
Di akhir semester, kita diminta untuk menulis. Nah, skill menulis ini penting banget. Saya agak2 susah ternyata menulis dengan baik dan benar, (*dari sudut tata bahasa dan tata tulis) apalagi kontennya. Harus mendalam analisisnya. Apa yang ditulis? Ya apa yang dibaca tadi. Namanya review paper. Melakukan tinjauan paper-paper, dan menuliskannya menjadi sebuah paper. Kira-kira begitu.

Nah, sekilas seperti itu ya kuliah S3. Oke sip, semangat, mudah-mudahan kuliah semester depan lebih baik lagi ya….

*deg degan nunggu nilai