hai teman2 pencari beasiswa, kalau kamu daftar beasiswa LPDP atau BUDI, pasti kalian diminta untuk membuat essay tentang kontribusi bagi Indonesia. nah, kali ini saya ingin berbagi pada kalian mengenai kontribusi saya bagi Indonesia (perhatikan jumlah katanya, tidak boleh melebihi 700 kata). belum banyak memang kontribusi saya, tapi inilah kenyataannya. boleh dijadikan referensi, tapi jangan copy paste ya teman, itu gak boleh!
sharing is caring!
Essay : Baktiku untuk Indonesia
Kontribusi yang telah dilakukan
Tidak ada industri yang berkembang secara pesat seperti industri di bidang informatika. Semua menuntut kecepatan dalam penyajian data dan informasi. Maka, sebagai dosen teknik informatika, pengabdian dan penelitian yang telah saya lakukan, tidak pernah terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang ada. Pada tahun 2012, bersama dengan mahasiswa, saya dipercaya untuk menjadi dosen pembimbing dalam pengembangan sebuah game mobile dengan judul hompimpah (hore mimi pilah sampah), dan didanai oleh DIKTI melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta. Game tersebut kami terapkan sebagai media pembelajaran pendidikan lingkungan hidup dalam tema memilah sampah, di SD Sokanegara 5 Purwokerto. Pada tahun 2013, produk tersebut didaftarkan pada Kementrian hukum dan HAM, dan mendapatkan sertifikat hak cipta pada tahun 2014. Pada tahun 2013, sebagai ketua peneliti, kami mendapatkan bantuan dana hibah dosen pemula dalam perancangan dan implementasi web e-commerce untuk produk unggulan desa. Desa tersebut adalah desa Grecol di Kabupaten Purbalingga, yang memiliki banyak potensi produk unggulan seperti produk batu akik, anyaman bambu, ternak lele dan kebun jeruk citrun namun masih belum terekspos dengan baik. Kabupaten yang letaknya bersebelahan dengan Banyumas tersebut memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga, layak untuk dipromosikan. Selama satu tahun, saya dan beberapa dosen lain membina warga desa dalam penerapan web e-commerce termasuk bagaimana cara memasarkan produk melalui sistem online(http://m.tribunnews.com/ regional/2014/11/13/desa-grecol-purbalingga-punya-toko-online). Beberapa pemikiran dan gagasan tentang kecintaan saya pada dunia anak-anak dan informatika, saya tuangkan dalam sebuah artikel yang dimuat dalam rubrik pojok telematika Koran Radar Banyumas pada bulan Maret, Juni, dan Agustus 2015, dengan judul “Tips memilih game elektronik yang tepat untuk buah hati”, “Dampingi Anak Generasi Z dalam mencegah Pornografi”, dan “Hati-hati data kita Dicuri”. Sumbangsih terhadap dunia pendidikan, saya tuliskan dalam dua buah buku dengan judul “Panduan Praktis menggambar PCB menggunakan PROTEL 99 SE” terbitan ANDI Yogyakarta (tahun 2014), dan “Matematika Diskrit dan aplikasinya dalam dunia informatika” terbitan Deepublish Yogyakarta(tahun 2016). Selain itu, saya aktif sebagai pelopor pendirian bank sampah di lingkungan kampus, karena saya sadar, bahwa jika di kelola dengan baik, sampah dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat (http://epaper.suaramerdeka.com /read/2014/03/13/09sm13c14nas.pdf)
Kontribusi yang sedang dilakukan
Sebagai pribadi yang selalu ingin belajar dan ingin memiliki peningkatan kualitas diri, saya mencoba untuk selalu memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Saat ini saya bergabung dengan Banyumas Creative Center, sebagai voulenteer dan perintis. BCC merupakan komunitas yang mewadahi sejumlah industri kreatif di Banyumas, termasuk start up lokal dan pekerja seni. Peran serta saya dalam BCC antara lain ikut andil dalam penyusunan Blue Print RSUD Banyumas, yang masih berlangsung hingga kini, juga menjadi panitia pada event lokal seperti Hackaton Merdeka v.2, evaluasi produk web penjaminan mutu buatan startup lokal, dan lain-lain. Selain itu, usaha menularkan ilmu dan semangat kompetisi telah saya mulai dengan membentuk klub Programmer for beginner, yaitu wadah untuk menjaring minat dan bakat para programmer pemula di bidang programming, dengan melakukan mentoring setiap hari Jumat di gedung Digital Convergence lt. 3 ST3 Telkom Purwokerto.
Mimpi ku dan kontribusiku untuk Indonesia di masa depan
Berdasarkan data dari US Census Bureau, Internet worldstats, facebook dan ITU, pada tahun 2014, jumlah pengguna telepon seluler di Indonesia telah melebihi jumlah penduduknya. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap penggunaan teknologi yang cukup baik. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta, Indonesia kaya akan sumber daya manusia kreatif yang potensial, hal ini ditandai dengan munculnya startup lokal dan produk-produk industri kreatif. Mengingat potensi ekonomi yang luar biasa dari internet, maka saya bermimpi, Indonesia memiliki innovator muda berbasis lokal dan dapat mengembangkan diri mereka untuk menciptakan produk dengan dampak global. Peranan saya sebagai dosen adalah mendidik dan mendorong insan muda untuk terus berkreasi, terutama di bidang informatika untuk membuat produk teknologi untuk memecahkan masalah bangsa. Caranya adalah dengan mempersiapkan mereka melalui klub programmer yang telah saya rintis, mengikuti berbagai macam kompetisi, menghubungkan para pelaku bisnis, programmer pemula, dan pekerja seni dalam wadah Banyumas Creative Center yang telah kami dirikan pada tahun 2015. Saya berharap dengan munculnya bakat-bakat muda di bidang informatika, akan memberikan nilai tambah Indonesia di mata dunia.