mengapa harus ada laporan praktikum sih? ribet!

beberapa hari ini mahasiswa disibukkan oleh laporan-laporan praktikum…, eh, kenapa mesti harus ada laporan praktikum sih? ribet tau! mana harus ditulis tangan pula! praktikum A gak se ribet ini deh, dosen nya gak asyik nih… (*ngomong asyiknya kayak umi elfi sukaesih ya, jangan lupa sambil lempar mic dari tangan kiri ke tangan kanan), atau jangan-jangan asistennya yang sentimen ama kita, balas dendam nih ceritanyeeee….

jadi gini ya pada mahasiswa yang budiman dan budiwoman,

beberapa praktikum memang bisa dinilai langsung tanpa anda perlu bikin laporan yang ribet dan bertele-tele. pemrograman web misalnya. jika sang dosen memberi titah “buatlah sebuah web e-ticketing”, maka jawaban mahasiswa sekelas pasti beda-beda. Ada yang warna latarnya biru, kuning, merah, kombinasi, ada yang meletakkan tombol submit di kanan, di kiri, di depan, di belakang, ada yang bikin web untuk pemesanan tiket kereta api, bis, travel, konser, dll.

udah keliatan dari kasat mata, mana web yang bagus, mana web yang kurang baik, dilihat dari user experience nya, tampilan user interface nya, susunan databasenya, relasi tabelnya…..

bedakan dengan praktikum alat ukur dan pengukuran. mau diukur sampai kapanpun kalau tegangannya 12 volt ya hasilnya 12 volt. mau diukur sama mahasiswa absen 1 sampe terakhir juga hasilnya sama. jadi, secara kasat mata, gak ada bedanya hasil pengukuran antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. so, untuk menilai, perlu dibuat laporan praktikum. bentuknya bisa ditulis tangan, atau di ketik pake komputer. semata-mata untuk bisa membedakan mahasiswa yang benar2 sudah paham mengukur dan yang belum paham (tentunya setelah diuji masing-masing di depan dosen atau asisten).

nah, repot banget bikin laporan ya anggap aja itu sebagai latihan mas, mbak, nanti kalo pas skripsi tulisannya di corat coret jangan sakit hati ya. di corat coret itu artinya masih ada yang kurang pas. kalo’ tulisan kalian bagus kan buku skripsinya jadi enak dibaca, runtut, orang yang mau mengambil ilmunya juga bisa dengan mudah memahami.

karena setiap praktikum punya karakteristik yang berbeda, setiap mahasiswa harus bisa memahami konsep dasar masing-masing mata kuliah, so, jangan tunggu sampai mepet deadline, biasanya yang mepet2 hasilnya kurang bagus karena kurang well prepared. tapi perkara ada slogan the power of kepepet, ya monggo aja, setiap orang berhak dan punya cara untuk menyelesaikan masalahnya masing-masing.

tetep semangat kuliah ya guys!